SUATU HARI DI PANTAI NONGSA

 

KAWASAN Nongsa pantai adalah kawasan pemukiman tua di Batam. Sekarang, selain menjadi tempat tinggal warga dan situs sejarah, kawasan ini juga menjadi kawasan wisata.

Ada yang dikelola secara professional oleh manajemen Resort atau Hotel. Ada juga yang dikelola secara swadaya oleh warga sekitar.

Dulunya, di kawasan ini sempat ada Sekolah Dasar Negeri pertama dengan nomor urut 001. Bentuknya serupa SD Inpres pada zaman pak Harto. Kemungkinan itu merupakan SD Inpres pertama yang dibangun di pulau ini.

Keluarga kami juga punya memori tentang wilayah ini. Kami punya banyak kenalan dan teman di sini, dulu.

Bapak saya sempat bertanya kepada seorang pemilik warung di sana tentang kenalan-kenalannya itu. Ada yang masih dikenal warga sekarang seperti pak Raja Murad (dulu ketua RW yang wilayahnya meilingkupi area kelurahan Nongsa, Batu Besar hingga Kabil dulu, pen). Dulu kami kadang bermain ke rumah pak Murad, sekedar bersilaturahmi minum teh saat sore.

Ada nama pak Kuntum juga. Seorang warga keturunan Tionghoa yang menikah dengan warga setempat.

Zaman Batam masih sepi, kami sekeluarga biasa membeli kebutuhan harian dapur di warung pak Kuntum di wilayah Nongsa pantai ini selain berbelanja kebutuhan bulanan di pasar Sei Jodoh yang legendaris tersebut. Saat Imlek seperti yang sebentar lagi tiba, kami juga biasa bersilaturahmi ke rumah beliau.

Saya sendiri punya banyak teman kecil di sini. Beberapa di antaranya masih sering bertemu sampai sekarang. Yang lain tanpa kabar lagi.

Sejak Batam makin berkembang dan jarak antar wilayah di pulau ini serasa jauh karena padatnya manusia, kami sudah sangat jarang berkunjung lagi. Tapi, kali ini kami kembali ke sini. Sekedar bermain membawa anak-anak dan mengingat kembali memori kami.

(*)

#Batam #Nongsa #Wisata #Histori #Sejarah

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.